Selasa, 13 Maret 2012

Darso, King Of Pop Sunda



Mungkin tulisan pada blog (blog cnah euy...) saya kali ini agak ketinggalan info, tapi mungkin kali ini saya bermaksud untuk sebuah flashback (teu apal flashback mah pangemut-ngemut nya brayy.... ) bagaimana seorang Hendarso (nama lengkap darso) meninggalkan banyak sekali fans di tanah sunda ini, atau mungkin di indonesia, bahkan di Dunia.. Amienn..

Tapi sebelumnya, saya hendak menceritakan dulu sedikit tentang biografi seorang Darso secara singkat...
Darso sendiri lahir di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 12 Agustus 1945 memiliki nama lengkap Hendarso.  Selama lebih dari 45 tahun, Hendarso setia membawakan alunan musik calung, alat musik dari bambu, yang kemudian dipadukannya dengan dangdut dan pop. Sebagian orang menyebut dia sebagai Michael Darso Si Raja Pop Sunda, mengacu pada raja pop dunia Michael Jackson. Ditemui di rumahnya di Kampung Cirateun, Lembang, Bandung Barat, Darso, panggilannya, bercerita mengenai albumnya yang sudah sekitar 300 judul. Albumnya itu ada yang direkam di studio, ada pula yang direkam sewaktu dia bernyanyi di panggung
(http://armylookfashion.com/2011/09/12/darso-meninggal-dunia-legenda-pop-sunda.html/)

Baiklah, saya hanya dapat mengutip dan mengutip saja (da puguh euweuh kabisa.. hhahhaa) berbagai informasi mengenai kabar meninggalnya sang maestro...

BANDUNG - Penyanyi Sunda Darso yang juga maestro calung sunda, dikabarkan meninggal dunia tadi sore pukul 15.00 WIB tadi di Rumah Sakit Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (12/9/2011).

Pelantun lagu Amparan Sajadah ini meninggal dalam usia 66 tahun. Rektor Universitas Padjdjaran (Unpad) Ganjar Kurnia membenarkan peristiwa meninggalnya penyanyi berjuluk sang Phenomenon itu.

“Ya, (Darso) memang meninggal. Saya menerima banyak sms dari teman-teman tentang meninggalnya tokoh seniman Sunda itu,” kata rektor yang dikenal dekat dengan para seniman Jawa Barat itu kepada okezone, Senin (12/9/2011).

Ganjar mengaku, Unpad sudah mengirimkan karangan bunga duka cita kepada kediaman almarhum. “Sejak 70-an almarhum sudah main calung, dan konsisten hingga kini. Beliau memiliki banyak penggemar mulai generasi saat ini hingga generasi lama. Ya, kami termasuk yang sangat kehilangan,” ungkapnya.

Unpad sendiri pernah melakukan apresiasi khusus kepada maestro Darso dengan menggelar konser tunggal pada Desember 2009 bertajuk Darso Sang Phenomenon. Konser ini khusus apresiasi masyarakat Unpad terhadap sang maestro. “Karena konser tunggal ini juga julukan Sang Phenomenon terus melekat kepada diri Darso. Bahkan dalam konser tunggal ini kami memberi apresiasi khusus dengan mendatangkan Daro pakai kuda,” kenangnya.

Darso layak disebut sang fenomenal karena memiliki penggemar fanatik di berbagai lapisan di masyarakat. Selain itu, seniman Darso juga konsisten membawakan genre musik yang khas dengan permainan calungnya. Hal ini membuatnya ekslusif dan membedakannya dengan kesenian sunda pada umumnya, seperti kawih dan pop sunda.

Untuk mengenang kepergian sang phenomenon, Unpad akan menggelar tribute untuk Darso dan empat seniman lainnya yang pernah diundang Unpad dan kini telah almarhum. Awalnya, kata Ganjar, tribute hanya ditujukan kepada Papan Bunjamin, Kang Ibing, Nano S, Euis Komariah. Meninggalnya Darso membuat rencana tribute juga ditujukan bagi Darso.

“Dalam kurun waktu ini kita sudah mendatangkan lima seniman, semuanya sudah menginggal. Terakhir seniman Darso. Rencananya kita akan menggelar tribute 4 November nanti,” pungkasnya.
(http://music.okezone.com/read/2011/09/12/388/501771/darso-maestro-calung-sunda-meninggal)

hiji deui nyakk... hhehehe




Metrotvnews.com, Soreang: Penyanyi pop Sunda Hendarso atau yang akrab dipanggil Darso meninggal dunia pada Senin (12/9) pukul 14.30 WIB di Rumah Sakit Umum Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Darso meninggal dunia akibat serangan jantung setelah melaksanakan aktivitas kecil di sekitar rumah anak pertamanya di Kampung Mulyasari, Desa Gandasari, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.

"Beliau tidak merasa sakit apapun. Meski begitu, sebelumnya beliau punya penyakit diabetes, hanya penyakit itu sudah sembuh," ujar anak Almarhum, Asep Darso.

Hanya saja, sambungnya, pukul 13.30 WIB, penyanyi yang mendapat julukan Michael Darso, Si Raja Pop Sunda, itu sempat jatuh pingsan sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit setempat. Sempat siuman sebentar, almarhum lalu mengalami kejang-kejang.

"Waktu kita bawa ke rumah sakit pun dokter yang merawatnya seperti sudah pasrah bahwa beliau tidak akan lama lagi dan sampai sekarang, pihak rumah sakit ataupun dokternya tidak memberi tahu kami apa penyebab beliau meninggal," kata Asep yang berusaha tabah.

Diakuinya, ia sempat mendapatkan firasat aneh sebelum almarhum meninggal dunia. Pasalnya, Darso sempat meminta untuk dibikinkan beberapa pondasi guna membangun "saung" (rumah kecil sederhana). Hanya saja, keinginannya tersebut ditunda karena Asep menyarankan lebih baik dibangun di lain waktu saja.

"Sehari sebelumnya, bapak (Darso) sempat manggung di Soreang dan beliau sama sekali tidak merasakan sakit apapun. Makanya, kami pun merasa terpukul dengan kepergian beliau," ujarnya.

Almarhum Darso yang sudah merilis album sebanyak 300 itu kini meninggalkan enam orang anaknya dari dua istri Annisa yang meninggal dunia terlebih dahulu dan istri keduanya Lina. Kepergian Darso, tak hanya dirasakan oleh pihak keluarga, tapi juga seluruh masyarakat pecinta seni musik Sunda.

Pendendang lagu Kabogoh Jauh ini selalu menjadi primadona dalam setiap gelaran seni dan budaya Jawa Barat. (Ant/*)

(http://metrotvnews.com/metromain/news/2011/09/12/64504/Seniman-Sunda-Darso-Meninggal-Dunia)

dan ini beberapa lagu-lagu serta video klip yang telah di rilis Almarhum...
silakan disimak..





1 komentar:

  1. saya ketinggalan berita,,,,,baru tahu bahwa beliau sudah tidak ada yg saya tahu hanyalah kaaryanya di cakram2

    BalasHapus